Pemeriksaan urin dengan metode pemanasan dengan asam asetat dengan menggunakan prinsip protein yang ada dalam keadaan koloid dipresipitatkan kemudian pemberian asam asetat dilakukan untuk mencapai atau mendekati titik iso-eletrik protein.
Pemanasan selanjutnya mengadakan denaturasi dan terjdi presipitasi, proses presipitasi di bantu oleh garam-garam myang telah ada dalam urin atau sengaja ditambahkan.
Bahan dan alat yang disperisapkan untuk pemeriksaan urin metode pemanasan.
Tabung reaksi
Bunsen
Penjepit tabung
Asam Asetat 3-6% atau larutan dengan pH 4,5, resep pembuatan : Asam asetat glasial 56,5 ml, natriumacetat 118 g, aquadest ad 100 ml
Prosedur pemeriksaan
Masukanlah sampel urin kedalam tabung reaksi samapai 2/3 penuh
Dengan memegang, atau mejepit tabung bagian bawah panasilah bagian atas tabung sampai mendidih
Perhatikan terjadinya kekeruhan pada bagian atas urin tersebut dengan membandingkan jernihnya dengan bagian bawah sampel urin jika terjadi kekeruhan kemungkinan disebabkan oleh protein tapi mungkin juga oleh calciumfosfat atau calciumcarbonat
teteskanlah 3 - 5 tetes asam asetat 6%, amatilah kekeruhan pada sampel urin tersebut jika hilang berarti kekeruhan disebabkan oleh calciumfosfat atau calciumcarbonat, jika tidak hilang atau menjadi lebih keruh berarti protein positif.
Panasakan sekali lagi bagian atas tadi samapai mendidih kemudian berikan kesimpulan hasilnya dengan semikuantitatif.
Penilaian hasil
Negatif - : tidak ada kekeruhan
Positif + atau 1+ : ada kekeruhan ringan tanpa butiran, kadar protein sekitar 0,01-0,05%
Positif ++ atau 2+ : kekeruhan mudah dilihat terdapat butiran dalam kekeruhan, kadar protein sekitar 0,05-0,2%
Positif +++ atau 3+ : jelas keruh dan kekeruhan berkepingkeping, kadar protein sekitar 0,2-0,5%
Positif ++++ atau 4+ : urin dangat keruh, kekeruhan berkeping-keping atau mengumpal kadar protein lebih dari 0,5%, jika terjadi bekuan berarti kadar protein lebih dari 3%
Catatan :
Jika BJ urin berkisar antara 1003 dan 1006 tambahalah 1/5 NaCl jenuh dari volume urin jika larutannya memakai pH 4,5 bukan asam setat 6%.
Jika negatif palsu kemunkinan pemberian asam asetat 6% terlalu banyak menyebabkan kekeruhan yang halus kemungkinan hilang.
Jika positif palsu kekeruhan yang tidak disebabkan oleh albumin atau globulin namun desebabkan oleh Nucleoprotein, Mucin, Proteose (albumose), asam-asam resin dan protein bense jones.
Sumber : Sumber : Gandasoebrata, Penuntun Laboratorium Klinik, Dian Rakyat, Jakarta,1968
Pemanasan selanjutnya mengadakan denaturasi dan terjdi presipitasi, proses presipitasi di bantu oleh garam-garam myang telah ada dalam urin atau sengaja ditambahkan.
Bahan dan alat yang disperisapkan untuk pemeriksaan urin metode pemanasan.
Tabung reaksi
Bunsen
Penjepit tabung
Asam Asetat 3-6% atau larutan dengan pH 4,5, resep pembuatan : Asam asetat glasial 56,5 ml, natriumacetat 118 g, aquadest ad 100 ml
Prosedur pemeriksaan
Masukanlah sampel urin kedalam tabung reaksi samapai 2/3 penuh
Dengan memegang, atau mejepit tabung bagian bawah panasilah bagian atas tabung sampai mendidih
Perhatikan terjadinya kekeruhan pada bagian atas urin tersebut dengan membandingkan jernihnya dengan bagian bawah sampel urin jika terjadi kekeruhan kemungkinan disebabkan oleh protein tapi mungkin juga oleh calciumfosfat atau calciumcarbonat
teteskanlah 3 - 5 tetes asam asetat 6%, amatilah kekeruhan pada sampel urin tersebut jika hilang berarti kekeruhan disebabkan oleh calciumfosfat atau calciumcarbonat, jika tidak hilang atau menjadi lebih keruh berarti protein positif.
Panasakan sekali lagi bagian atas tadi samapai mendidih kemudian berikan kesimpulan hasilnya dengan semikuantitatif.
Penilaian hasil
Negatif - : tidak ada kekeruhan
Positif + atau 1+ : ada kekeruhan ringan tanpa butiran, kadar protein sekitar 0,01-0,05%
Positif ++ atau 2+ : kekeruhan mudah dilihat terdapat butiran dalam kekeruhan, kadar protein sekitar 0,05-0,2%
Positif +++ atau 3+ : jelas keruh dan kekeruhan berkepingkeping, kadar protein sekitar 0,2-0,5%
Positif ++++ atau 4+ : urin dangat keruh, kekeruhan berkeping-keping atau mengumpal kadar protein lebih dari 0,5%, jika terjadi bekuan berarti kadar protein lebih dari 3%
Catatan :
Jika BJ urin berkisar antara 1003 dan 1006 tambahalah 1/5 NaCl jenuh dari volume urin jika larutannya memakai pH 4,5 bukan asam setat 6%.
Jika negatif palsu kemunkinan pemberian asam asetat 6% terlalu banyak menyebabkan kekeruhan yang halus kemungkinan hilang.
Jika positif palsu kekeruhan yang tidak disebabkan oleh albumin atau globulin namun desebabkan oleh Nucleoprotein, Mucin, Proteose (albumose), asam-asam resin dan protein bense jones.
Sumber : Sumber : Gandasoebrata, Penuntun Laboratorium Klinik, Dian Rakyat, Jakarta,1968
Tidak ada komentar:
Posting Komentar